Pertolongan pertama pada kecelakaan yaitu pemberian pertama yang dimemberikankan kepada orang yang cedera akhir kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan target menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang ludang keringh parah dan mempercepat penyembuhan. Kecelakaan di sekitar kolam renang atau di air sanggup bermacam-macam.
Namun yang biasanya terjadi yaitu sebagai memberikankut :
1. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling mudah dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut yaitu dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari verbal ke mulut/hidung sebagai memberikankut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik hingga verbal terbuka
3) Pastikan verbal korban maupun penolong dalam keadaan kebersihan. Penolong membuka verbal lebar-lebar, ditempelkan ke verbal korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau sanggup juga dengan jalan tutup verbal korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang sampaumur secara teratur dan berpengaruh ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. Memar
Memar terjadi lantaran trauma/benturan benda keras. Misalnya kadab berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam kadab berenang akhir mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada penggalan yang terantuk, kadang disertai wama kudang keringruan ( sanggup muncul esok hari ). Benjol dan kudang keringruan disebabkan lantaran pembuluh darah pada penggalan yang mengenai benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya.
Tindakan yang dimemberikankan yaitu :
1) Cara mengatasinya jikalau tidak ada luka eksklusif dikompres masbodoh pada penggalan yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari memberikankut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang dipakai dengan memmemberikankan kompres kepanasan selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, sehabis itu dikompres masbodoh selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari hingga abses menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan kompres kepanasan yakni suhu kepanasan jangan hingga menjadikan luka bakar.
4) Kompres kepanasan sanggup memakai air kepanasan dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan dampak dan imbasnya.
3. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan hingga fatal, lantaran shok merupakan reaksi badan yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat masbodoh di kening dan telapak tangan, kadang kala pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan gangguan dan aral-gangguan dan aral pada kanal nafas
c) Memmemberikan nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling
menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau ludang keringh rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah fatwa darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai sanggup ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut,
dapat dimemberikan larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan sanggup juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, alasannya rasa nyeri akhir penanganan yang bernafsu sanggup menjerumuskan korban pada shok yang ludang keringh parah.
4. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menjadikan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama sehabis melaksanakan acara yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya kadab sedang tidur malam. Kram sanggup disebabkan oleh kurangnya fatwa darah ke otot yang mengenai. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram sanggup dicegah dengan menghindari olah raga sehabis makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada ketika berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik penggalan kram ke arah berlawanan secara perlahan. Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melaksanakan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memmemberikankan kehangatan. Patut diketahui kram juga sanggup terjadi akhir kelelahan, ibarat sehabis berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, sanggup dikompres dengan memakai ice pack di sekitar area kram, bukan sempurna di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa ketika berguru renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
5. Pingsan
Pingsan yaitu suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi lantaran kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melaksanakan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala ludang keringh rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan lantaran kejiwaan agak tidak ringan dan sepele ditangani alasannya biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris).
Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak sanggup segera rujuk ke rumah sakit. Pingsan sanggup juga terjadi lantaran kelelahan ketika berenang atau lantaran mengidap penyakit lain ibarat typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya yaitu sebagai memberikankut: siswa dibaringkan di daerah yang aman, teduh dan kering. Posisi badan terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya dimemberikankan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.
6. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang karam yaitu sebagai memberikankut:
1) Baringkan badan korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada verbal korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka verbal korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada penggalan leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada penggalan bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada ketika menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada
Demikian artikel Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Air agar sanggup memberi manfaat.
sumber: fp friends learning together
Namun yang biasanya terjadi yaitu sebagai memberikankut :
1. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling mudah dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut yaitu dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari verbal ke mulut/hidung sebagai memberikankut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik hingga verbal terbuka
3) Pastikan verbal korban maupun penolong dalam keadaan kebersihan. Penolong membuka verbal lebar-lebar, ditempelkan ke verbal korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau sanggup juga dengan jalan tutup verbal korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang sampaumur secara teratur dan berpengaruh ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. Memar
Memar terjadi lantaran trauma/benturan benda keras. Misalnya kadab berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam kadab berenang akhir mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada penggalan yang terantuk, kadang disertai wama kudang keringruan ( sanggup muncul esok hari ). Benjol dan kudang keringruan disebabkan lantaran pembuluh darah pada penggalan yang mengenai benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya.
Tindakan yang dimemberikankan yaitu :
1) Cara mengatasinya jikalau tidak ada luka eksklusif dikompres masbodoh pada penggalan yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari memberikankut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang dipakai dengan memmemberikankan kompres kepanasan selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, sehabis itu dikompres masbodoh selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari hingga abses menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan ketika melaksanakan kompres kepanasan yakni suhu kepanasan jangan hingga menjadikan luka bakar.
4) Kompres kepanasan sanggup memakai air kepanasan dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan dampak dan imbasnya.
3. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan hingga fatal, lantaran shok merupakan reaksi badan yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat masbodoh di kening dan telapak tangan, kadang kala pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan gangguan dan aral-gangguan dan aral pada kanal nafas
c) Memmemberikan nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling
menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau ludang keringh rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah fatwa darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai sanggup ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut,
dapat dimemberikan larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan sanggup juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, alasannya rasa nyeri akhir penanganan yang bernafsu sanggup menjerumuskan korban pada shok yang ludang keringh parah.
4. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menjadikan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama sehabis melaksanakan acara yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya kadab sedang tidur malam. Kram sanggup disebabkan oleh kurangnya fatwa darah ke otot yang mengenai. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram sanggup dicegah dengan menghindari olah raga sehabis makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada ketika berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik penggalan kram ke arah berlawanan secara perlahan. Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melaksanakan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memmemberikankan kehangatan. Patut diketahui kram juga sanggup terjadi akhir kelelahan, ibarat sehabis berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, sanggup dikompres dengan memakai ice pack di sekitar area kram, bukan sempurna di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa ketika berguru renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
5. Pingsan
Pingsan yaitu suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi lantaran kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melaksanakan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala ludang keringh rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan lantaran kejiwaan agak tidak ringan dan sepele ditangani alasannya biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris).
Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak sanggup segera rujuk ke rumah sakit. Pingsan sanggup juga terjadi lantaran kelelahan ketika berenang atau lantaran mengidap penyakit lain ibarat typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya yaitu sebagai memberikankut: siswa dibaringkan di daerah yang aman, teduh dan kering. Posisi badan terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya dimemberikankan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.
6. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang karam yaitu sebagai memberikankut:
1) Baringkan badan korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada verbal korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka verbal korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada penggalan leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada penggalan bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada ketika menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada
Demikian artikel Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Air agar sanggup memberi manfaat.
sumber: fp friends learning together
Advertisement