'/> Cara Meresensi Buku Novel Lengkap -->

Info Populer 2022

Cara Meresensi Buku Novel Lengkap

Cara Meresensi Buku Novel Lengkap
Cara Meresensi Buku Novel Lengkap
Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali. Resensi yaitu suatu pepenilaianan terhadap sebuah karya. Karya yang dipenilaian sanggup berupa buku dan karya seni film dan drama.Menulis resensi terdiri dari keludang kecepehan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.

Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio Cara Meresensi Buku Novel Lengkap

Struktur Resensi
Resensi terdiri atas empat potongan utama. Keempat potongan tersebut yaitu keterangan diri karya, potongan sinopsis, potongan ulasan atau telaah atau bahasan, dan potongan penutup.

a.Bagian keterangan diri, biasanya dicantumkan keterangan diri karya atau karangan yang diresensi. Identitas mencakup judul karangan, pengarang, penerbit, kota penerbit, tahun terbit, tebal buku (jumlah halaman), dan harga buku. Bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan kedatang an sebuah karya buku gres kepada masyarakat pembaca.

b. Bagian sinopsis, mencantumkan ringkasan karangan. Karya yang diresensi biasanya dipilih jenis buku fiksi atau nonfiksi, kemudian dibentuk sinopsisnya yang memberikansi pokok-pokok isi buku.

c. Bagian ketiga
, yaitu ulasan. Bagian ini memberikansi bahasan, ulasan, atau perberat sebelahan mengenai “baik” atau “buruknya” sebuah buku. Betapapun juga, dari sebuah karya niscaya ada sisi baiknya dibandingkan dengan karya- karya lain yang sejenis. Sebaliknya, betapapun bagusnya, sebuah buku pastiada saja kekurangan atau kelemahannya.

d. Bagian penutup
, biasanya memberikansi simpulan penulis resensi yang memberikansi pendapat selesai perihal buku novel yang diresensi apakah anggun atau tidak.

Resensi dengan objek Novel atau resensi Novel harus memuat hal-hal memberikankut.

1. Identitas Novel yang mencakup judul Novel, nama pengarang, nama penerbit, tempat, dan tahun terbit.

2. Macam atau jenis Novel yang memberikansi informasi perihal jenis Novel yang diresensi. Termasuk jenis apakah buku itu, fiksi atau nonfiksi?

3. Menyajikan keunggulan Novel berupa unsur-unsur yang menarik dari Novel yang diresensi. Penulis resensi sanggup mengulas hal-hal memberikankut.
a. Organisasi buku yang mencakup kerangka buku dan relasi antarbagian (bab) dalam buku.
b. Isi buku yang mengulas perihal hal-hal yang disampaikan dalam buku tersebut. Jika yang diresensi buku sastra, peresensi akan mengulas unsur intrinsik dan ekstrinsik buku tersebut.
c. Bahasa yang dipakai untuk memberikan bahan atau dongeng dalam buku yang diresensi.

4. Menyajikan kelemahan Novel, contohnya cacat fisik buku dan kelemahan sistematik, pembahasan, konsep, atau jalan dongeng yang disajikan dalam Novel.

5. Setelah selesai meresensi, peresensi memmemberikankan pepenilaianan terhadap Novel yang diresensinya. Agar evaluasi yang dimemberikankan benar-benar valid, peresensi sanggup membandingkan Novel yang diresensinya dengan buku-buku homogen lainnya.

Itulah pokok-pokok yang harus ada dalam sebuah resensi Novel. Pokok-pokok inilah yang merupakan prinsip-prinsip dalam resensi buku. Resensi sanggup disusun dengan langkah-langkah sebagai memberikankut.

1. Membaca dan memahami isi buku yang akan diresensi.

2. Menyampaikan atau menyajikan fisik buku tersebut, menyerupai judul, pengarang, harga buku, penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.

3. Menggambarkan isi buku secara keseluruhan potongan per bab, termasuk maksud dan tujuan penulisan buku.

4. Membahas atau mengkritik fisik buku tersebut, baik dari segi redaksi, desain grafis (pemilihan aksara maupun ukuran aksara atau point font), perwajahan atau lay out, maupun sampul atau kover.

5. Memmemberikan pendapat perihal keunggulan dan kelemahan isi buku tersebut. Apabila yang diresensi buku-buku fiksi, perlu diulas baik unsur intrinsik, seperti: tema, tokoh, penokohan, alur, latar, amanat, serta bahasa, maupun unsur ekstrinsik, seperti: evaluasi sosial, budaya, pendidikan, serta pandangan hidup pengarang.

6. Mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut beserta manfaat yang akan didapatkannya.

Contoh Resensi novel 

 Resensi novel laskar pelangi

a. Identitas Buku
– Judul buku resensi : Laskar Pelangi
– Genre : Roman
– Penerbit : Yogyakarta, Bandung Pustaka
– Penulis : Andrea Hirata
– Tahun terbit : 2005
– Jumlah halaman : 529 hlm
– Nomor Edisi Terbit : ISBN 970-3062-79-7

b. Sinopsis

Resensi Novel Laskar Pelangi – Novel yang ditulis oleh Andrea Hirata ini berkisahkan 10 orang anak yang tinggal di Belitung Timur, Desa Gantung Kabupaten Gantung. Kisah ini awalnya dimulai alasannya Depdikbud yang akan membubarkan sekolah Muhamamadiyah yang terancam akan dibubarkan jikalau tidak mempunyai 10 pelajar dan siswa.

Saat itu kepala sekolah Pak Hafran mengumumkan jikalau jumlah pelajar dan siswanya tidak mencapai 10 orang maka Depdikbud akan membubarkan sekolah tersebut. Namun tak usang sesudah Pak Hafran mengumumkan hal tersebut maka tiba Harun dan ibunya yang hendak mendaftarkan dirinya di sekolah Muhammadiyah tersebut.

Kisah Laskar Pelangi dari sini dimulai, knorma dan sopan santun Bu Muslimah yang bersahabat disapa Bu Mus yang memmemberikan nama mereka dengan sebutan Laskar Pelangi. Laskar pelangi ini tak hanya menceritakan mengenai Borek yang ceroboh, Kucai yang sering protes, Mahar yang belakang layar mempunyai talenta yang menakjubkan, Ikal yang mengalami insiden jatuh cinta, dan Lintang yang pekerja keras dan tidak memperringan dan sepele menyerah.

Nama yang dimemberikankan oleh Bu Mus ini dikarenakan para pelajar dan siswa yang jumlahnya hanya 10 orang ini mempunyai semangat yang sangat luar biasa. Buktinya hal itu ditunjukkan dengan kecerdasan Lintang yang bisa mengalahkan Drs.Zulfikar yang dikenal dan banyak dipakai mempunyai otak yang cerdas dan jabatan yang tinggi di PN. Kemenangan yang diraih oleh Mahar pada program karnaval 17 Agustus.

Kisah laksar pelangi ini tidak hanya mencerikan mengenai kisah mereka dalam lingkup sekolah saja melainkan kisah ini sangat berliku mulai dari kisah janjkematian ayah Lintang yang dengan tidak sengaja memaksa Lintang yang dijuluki Einstein kecil itu dipaksa untuk putus sekolah. Dan tak usang kisah haru disusul oleh Ikal yang harus melanjutkan sekolahnya di kampung halamannya diluar kampung Belitong.

c. Keludang kecepehan
Resensi Novel Laskar Pelangi – Andrea Hirata memang sosok penulis yang sangat berkarakter sehingga hal tersebut sangat tampak dari gaya goresan pena yang disajikan pada novel Laskar Pelangi. Gaya penulisannya yang begitu khas dan menarik sudah sangat mengakar pada tiruana karya Andrea Hirata. Di dalam novel Laskar Pelangi ini Andrea Hirata menyajikan dengan sentuhan etnis melayu yang kental. Novel ini juga menceritakan perihal kisah persahabatan yang sangat kental dan haru, kisah juang para sobat dalam mengapai mimpinya.

d. Kekurangan

Resensi Novel Laskar Pelangi – Kekurangan dari novel Laskar Pelangi ini penulis seolah tidak menjelaskan waktu yang jelas. Karena kisah dari novel ini daingkat dari kisah faktual namun penulis seolah mengaburkan waktu sempurna yang terjadi pada ketika hal itu terjadi. Seolah-olah ingin melindungi pemerintahan pada ketika itu. Karena kisah yang diangkat dalam novel Laskar Pelangi ini faktual maka hal tersebut menuai banyak kritikan dari pada pembaca novel atas perlakuan pemerintahan pada masa itu.

e. Simpulan
Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya sanggup mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai tiruana pemmemberikanan Tuhan, tidak pantang mengalah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang mustahil asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, cendekia tidak menjamin kita untuk selalu sukses, menyerupai dongeng pada tokoh lintang, beliau anak yang cerdik, namun diakhir dongeng beliau menjadi seorang supir truk, disini saya sanggup mengambil kesimpulan, bahwa tiruana kehidupan insan sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Advertisement
Previous
This Is The Oldest Page

Iklan Sidebar