Indonesia merupakan negara yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang mana mempunyai keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas tempat tersebut atau sering disebut kuliner khas daerah.
Makanan khas tempat yakni kuliner yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu tempat biasanya mencerminkan aksara masyarakatnya.
Di tempat pegunungan sebab iklim pegunungan yang cuek dan menghasilkan materi pangan berupa sayur-mayur, umumnya olahan masakannya berbahan dasar sayur yang disajikan dalam suhu kepanasan dengan rasa pedas, dengan tujuan untuk menghangatkan badan.
Di tempat pantai maka olahan makanannya banyak memakai hasil laut. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kontak dengan orang dari luar tempat semakin tinggi sehingga melahirkan banyak masakan adonan yang ikut memperkaya produk kuliner khas daerah.
Makanan khas tempat mempunyai kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan materi baku, materi tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk kuliner khas tempat yakni materi nabati/binatang dan makhluk hidupi, kandungan nutrisi utamanya yakni karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Baca juga: Teknik pengemasan kuliner khas daerah
Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda terhadap masing-masing bahan, tergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, cita rasa, dan warna. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, umumnya terdapat pada materi pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan umbi-umbian. Contoh kuliner khas tempat yang mengandung karbohidrat yakni nasi liwet, nasi jamblang, getuk, dan lain-lain.
Protein mempunyai fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya terdapat pada hasil hewan dan makhluk hidupi seperti; daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati menyerupai kacang-kacangan dan hasil olahannya. Contoh kuliner khas tempat yang banyak mengandung protein yakni telur asin, ayam betutu, angsa songkem, ayam lodho, dan lain sebagainya.
Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan sanggup melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang sanggup dilihat dan lemak yang tidak sanggup dilihat. Lemak yang sanggup dilihat menyerupai mentega, margarin, minyak goreng. Sedangkan minyak yang tidak sanggup dilihat sepert lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh kuliner khas tempat yang banyak mengandung lemak adalah; rendang daging, bika ambon, sebab pada proses pembuatannya memakai santan kental.
Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjadi daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewan dan makhluk hidupi seperti; danging, susu, telur, dan sumber vitamin dari hasil nabati menyerupai sayur-sayuran dan buahbuahan. Contoh kuliner khas tempat yang mengandung vitamin yakni karedok, gado-gado, keripik pisang, keripik sanjay, dan lain sebagainya.
Karakteristik Makanan Khas Daerah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari aneka macam suku dengan kebudayaan yang sangat beragam. Demikian pula dengan hasil alam yang dijadikan sebagai materi pangan. Umumnya materi pangan berasal dari dua sumber yaitu materi pangan nabati dan materi pangan hewan dan makhluk hidupi. Bahan kuliner nabati yakni materi kuliner yang berasal dari tumbuh-tumbuhan menyerupai sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan kuliner hewan dan makhluk hidupi yakni kuliner yang berasal dari hewan dan makhluk hidup, menyerupai telur ,ayam, daging, ikan, dan susu.
Perbedaan budaya dan materi pangan yang tersedia menimbulkan pengolahan produk kuliner khas berbeda di setiap tempat sehingga menghasilkan aneka jenis produk kuliner yang beranekaragam dengan aksara yang berbeda pula. Masakan khas tempat mempunyai ciri khas dan aksara tertentu, menyerupai :
1. Masakan dari Jawa Barat
Jawa Barat merupakan tempat pegunungan yang banyak menghasilkan aneka macam jenis sayur mayur. Masyarakat Jawa Barat ludang kecepeh suka makan sayurmayur muda yang masih mentah secara eksklusif dalam bentuk lalap mentah yang disantap bersama sambal. Olahan sayuran yang masih mentah disebut karedok.Sedangkan yang matang disebut gado-gado. Banyaknya masakan yang terbuat dari ikan, dibentuk pepes.
2. Masakan Jawa Tengah
Masyarakat Jawa Tengan banyak memakai bawang putih sebagai bumbu dominan.dan ludang kecepeh menyukai rasa bagus dibandingkan rasa yang lain. Di tempat ini banyak ditemukan masakan bersantan.Contoh kuliner khas dari Jawa Tengah yakni gudeg
3. Masakan Jawa Timur
Masakan olahan masyarakat Jawa Timur banyak memakai terasi dan petis sebagai pemmemberikan rasa pada masakan. Dengan rasa yang sedikit pedas, masakan Jawa Timur banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. Contoh kuliner khas dari Jawa Timur yakni rujak cingur, tahu tek, dan lain-lain.
4. Masakan Sumatera
Masakan olahan tempat Sumatra memakai banyak bumbu. Sumatra Barat memakai banyak cabe sampai rasanya relatif pedas dan santan kental. Daerah Sumatera Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. Olahan makanannya banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng dengan waktu memasak yang relatif lama. Masakan dari sayurmayur tidak banyak jumlahnya. Kalau pun ada jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering digunakan antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. Contoh kuliner khas dari Sumatera yakni rendang, mpeK-mpeK, tempoyak, keripik sanjay, dan lain-lain.
5. Sulawesi
Masakan olahan tempat Sulawesi banyak memakai ikan dengan rasa asam pedas. Contoh kuliner khas Sulawasi yakni bubur jagung, kaledo, palumara, uvempoi, uta kelo, dan lain sebagainya
Demikian artikel Pengertian Makanan Khas Daerah dan Karakteristiknya biar bisa memberi manfaat.
Sumber: Buku prakarya dan kewirausahaan kelas 11
Advertisement