Tatanan sosial memang bersifat dinamis. Tidak selamanya pula masyarakat bisa hidup dalam kondisi chaos. Bahkah lembaga-lembaga sosial yang ada selalu diorientasikan untuk membuat dan menjaga keteraturan sosial. Ilmuwan sosial pun tak akan bekerja optimal apabila keteraturan sosial di masyarakat yang diteliti mangkir. Sebagai contoh, kita tidak sanggup melaksanakan observasi atau survey secara reguler wacana masyarakat yang sedang dalam kondisi perang atau tertimpa peristiwa alam dahsyat.
Keteraturan sosial ialah suatu keadaan di mana kekerabatan korelasi sosial yang berlangsung di antara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan serasi sesuai dengan norma dan skor yang berlaku dalam masyarakat.
Suasana masyarakat yang teratur menawarkan bahwa setiap orang melaksanakan kiprah dan kewajibannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Keteraturan sosial akan mewujudkan suasana permukiman yang penduduknya aman, tenteram, rukun, saling menghargai, saling menghormati dan bergotong royong.
Unsur-unsur yang membuat keteraturan sosial adalah;
1. Tertib sosial
Yang dimaksud dengan tertib sosial ialah keadaan suatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari kekerabatan sosial yang serasi dan selaras dengan norma dan skor sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai diberikut, yaitu;
a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma dan skor yang berlaku
b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma dan skor-skor sosial yang diakui dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
d. Adanya kerjasama yang serasi dan menyenangkan.
Yang dimaksud dengan tertib sosial ialah keadaan suatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari kekerabatan sosial yang serasi dan selaras dengan norma dan skor sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai diberikut, yaitu;
a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma dan skor yang berlaku
b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma dan skor-skor sosial yang diakui dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
d. Adanya kerjasama yang serasi dan menyenangkan.
2. Order
Order ialah sistem norma dan skor sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Contoh dari order ialah kerja bakti atau dikenal dengan gotong royong, tepo seliro atau dikenal dengan toleransi.
Order ialah sistem norma dan skor sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Contoh dari order ialah kerja bakti atau dikenal dengan gotong royong, tepo seliro atau dikenal dengan toleransi.
3. Keajegan
Adalah keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah
sebagai hasil kekerabatan selaras antara tindakan, norma, dan skor
dalam interaksi sosial. Keajegan sanggup dikatakan sebagai kudang keringasaan yang sudah dilembagakan, sebagai pola acara berguru mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan kedisiplinan dan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
Adalah keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah
sebagai hasil kekerabatan selaras antara tindakan, norma, dan skor
dalam interaksi sosial. Keajegan sanggup dikatakan sebagai kudang keringasaan yang sudah dilembagakan, sebagai pola acara berguru mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan kedisiplinan dan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
4. Pola
Pola artinya citra atau corak kekerabatan sosial yang tetap dalam interaksi sosial. Contoh pola ialah kewajiban untuk menghormati orang yang ludang keringh tua.
Pola artinya citra atau corak kekerabatan sosial yang tetap dalam interaksi sosial. Contoh pola ialah kewajiban untuk menghormati orang yang ludang keringh tua.
Advertisement