Perlu diketahui, Indonesia ini punya 53 Taman Nasional. Hal ini tidak mengherankan sebab Indonesia termasuk megabiodiversity. Kali ini kita akan membahas taman nasional yang ada di Pulau Jawa. Pulau Jawa sendiri punya 12 Taman Nasional yang sebagian sudah sering kita dengar bahkan sering kita kunjungi. Apa sajakah itu? Simak klarifikasi di bawah ini!
1. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di potongan paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya menyerupai Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan. Kawasan taman nasional ini memiliki luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya yaitu laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon hingga dengan Samudera Hindia.
Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, sebab daerahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai dikala ini kurang ludang keringh 50 hingga dengan 60 rino hidup di habitat ini.
2. Taman Nasional Halimun Salak
Taman Nasional Gunung Halimun - Salak (TNGHS) yaitu salah satu taman nasional yang terletak di Jawa potongan barat. Kawasan konservasi dengan luas 113.357 hektare ini menjadi penting sebab melindungi hutan hujan dataran rendah yang terluas di daerah ini, dan sebagai wilayah tangkapan air bagi kabupaten-kabupaten di sekelilingnya. Melingkup wilayah yang bergunung-gunung, dua puncaknya yang tertinggi yaitu Gunung Halimun (1.929 m) dan Gunung Salak (2.211 m). Keanekaragaman hayati yang dikandungnya termasuk yang paling tinggi, dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini menyerupai elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa, surili dan lain-lain. Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan tempat tinggal beberapa kelompok masyarakat adat, antara lain masyarakat adab Kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat Baduy.
3. Taman Nasional Kepulauan Seribu
Taman Nasional Kepulauan Seribu yaitu tempat pelestarian alam maritim di Indonesia yang terletak kurang ludang keringh 45 km sebelah utara Jakarta. Secara administratif tempat TNKpS berada dalam wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, tepatnya di tiga kelurahan yaitu Pulau Panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan. Secara geografis Taman Nasional ini terletak pada 5°24’ - 5°45’ LS, 106°25’ - 106°40’ BT' dan meliputi luas 107.489 yang terdiri dari wilayah perairan laut seluas 107.489.ha (dan 2 pulau (Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur) seluas 39,50 ha.
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun oleh ekosistem pulau-pulau sangat kecil dan perairan laut dangkal, yang terdiri dari gugus kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 gosong pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektare (reef flat 1.994 ha, laguna 119 ha, selat 18 ha dan teluk 5 ha), terumbu karang tipe fringing reef, mangrove dan lamun bermedia tumbuh sangat miskin hara/lumpur, dan kedalaman laut dangkal sekitar 20–40 m. Terdapat 3 (tiga) ekosistem utama pembentuk sistem ekologis tempat TNKpS, yaitu : hutan pantai, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Secara ekologis ketiga ekosistem utama tersebut merupakan penyangga alami bagi daratan pulau yang memdiberikan sumbangan manfaat bagi insan baik secara pribadi maupun tidak langsung.
4. Taman nasional Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yaitu salah satu taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan pada tahun 1980, taman nasional ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. TN Gunung Gede Pangrango terutama didirikan untuk melindungi dan mengkonservasi ekosistem dan tumbuhan pegunungan yang manis di Jawa Barat. Dengan luas 21.975 hektare, daerahnya terutama meliputi dua puncak gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.
Kawasan Gede-Pangrango juga dikenal sebagai salah satu tempat kesukaan dan tertua, bagi penelitian-penelitian ihwal alam di Indonesia. Menurut catatan modern, orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gede yaitu Reinwardt, pendiri dan eksekutif pertama Kebun Raya Bogor, yang mendaki G. Gede pada April 1819. Ia meneliti dan menulis deskripsi vegetasi di potongan gunung yang ludang keringh tinggi hingga ke puncak. Reinwardt bahwasanya juga menyebutkan, bahwa Horsfield telah mendaki gunung ini ludang keringh lampau daripadanya; akan tetapi catatan perjalanan Horsfield ini tidak sanggup ditemukan
5. Taman Nasional Karimunjawa
111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas tempat TN Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha.
Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan kiprah utama melakukan pengelolaan ekosistem tempat Taman Nasional Karimunjawa dalam rangka konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya menurut peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pengelolaan terdapat banyak tantangan untuk memadukan konservasi dan pembangunan ekonomi yang memerlukan sumbangan seluruh pihak.
6. Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur potongan selatan dengan ketinggian 900 - 1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, ditunjuk sebagai taman nasional semenjak tahun 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas daerahnya sekitar 58.000 ha dengan nama diambil dari nama gunung tertinggi di tempat ini yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru Betiri berada dalam wilayah Kecamatan Pepenopangran, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
7. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran yaitu salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo, Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana menguasai tempat Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.
8. Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) yaitu taman nasional yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Secara geografis terletak di ujung tenggara Pulau Jawa wilayah pantai selatan. Secara umum tipe hutan di tempat TN Alas Purwo merupakan hutan hujan dataran rendah. Hutan bambu merupakan gugusan yang dominan, ± 40 % dari total luas hutan yang ada. Sampai dikala ini telah tercatat sedikitnya 584 jenis tumbuhan yang terdiri dari rumput, herba, semak, liana, dan pohon.
Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo sanggup di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground).
Keanekaragaman jenis fauna di tempat TN Alas Purwo secara garis besar sanggup dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, di antaranya yaitu : Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator).
9. Taman nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yaitu taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan semenjak tahun 1982 dengan luas daerahnya sekitar 50.276,3 ha.
Di tempat ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya ±6290 ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya antara 200-700 meter.
Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, daerah Tengger merupakan tempat hutan yang berfungsi sebagai cagar alam dan hutan wisata. Kawasan hutan ini berfungsi sebagai hutan lindung dan hutan produksi. Melihat banyak sekali fungsi tersebut, Kongres Taman Nasional Sedunia mengukuhkan tempat Bromo Tengger Semeru sebagai taman nasional dalam pertemuan yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, pada tanggal 14 Oktober 1982 atas pertidak seimbangan alam dan lingkungannya yang perlu dilindungi serta majemuk potensi tradisional kuno yang perlu terus dikembangkan. Pada tanggal 12 November 1992, pemerintah Indonesia meresmikan tempat Bromo Tengger Semeru menjadi taman nasional.
10. Taman Nasional Gunung Merbabu
Taman Nasional Gunung Merbabu merupakan taman nasional yang meliputi tempat hutan di Gunung Merbabu. Secara administratif, taman nasional ini termasuk ke dalam wilayah 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah.
Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu ditunjuk menurut Keputusan Menteri Kehutanan No. 135/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004 ihwal perubahan fungsi tempat hutan lindung dan taman wisata alam pada kelompok hutan Merbabu seluas 5.725 hektare. Kawasan ini diskor penting sebagai sumber mata air bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Selain itu, tempat hutan Merbabu juga merupakan habitat tumbuhan dan fauna yang dilindungi dan dilestarikan. Sistem pengelolaan taman nasional yang diterapkan dibutuhkan bisa untuk melestarikan dan membuatkan tempat konservasi ini sehingga sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
11.Taman Nasional Gunung Merapi
Taman Nasional Gunung Merapi yaitu sebuah taman nasional (sering disingkat TN) yang terletak di Jawa potongan tengah. Secara manajemen kepemerintahan, wilayah taman nasional ini masuk ke dalam wilayah dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Penunjukan tempat TN Gunung Merapi dilakukan dengan SK Menhut 134/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004. Tujuan pengelolaannya yaitu proteksi bagi sumber-sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota-kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Sementara ini, sebelum terbentuknya balai pengelola taman nasional, TN G Merapi berada di bawah pengelolaan Balai KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta.
Ekosistem Merapi secara alami merupakan hutan tropis pegunungan yang terpengaruh acara gunung berapi. Beberapa jenis endemik di antaranya yaitu saninten (Castanopsis argentea), anggrek Vanda tricolor, dan elang jawa (Spizaetus bartelsi). Taman nasional ini juga merupakan tempat hidup macan tutul (Panthera pardus).
Ekosistem Merapi secara alami merupakan hutan tropis pegunungan yang terpengaruh acara gunung berapi. Beberapa jenis endemik di antaranya yaitu saninten (Castanopsis argentea), anggrek Vanda tricolor, dan elang jawa (Spizaetus bartelsi). Taman nasional ini juga merupakan tempat hidup macan tutul (Panthera pardus).
12. Taman Nasional Gunung Ciremai
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yaitu sebuah tempat konservasi yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Taman nasional ini dimaksudkan untuk melindungi kekayaan hayati dan lingkungan di wilayah Gunung Ceremai. Penunjukannya dilakukan dengan SK Menhut RI No. 424/Menhut-II/2004 bertanggal 19 Oktober 2004, yang mengubah status hutan lindung di Gunung Ceremai menjadi tempat taman nasional.
Gunung Ceremai merupakan daerah penting bagi burung, sekaligus daerah burung endemik. Beberapa jenisnya berstatus rentan, contohnya celepuk jawa (Otus angelinae) dan ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea). Tercatat pula sekurangnya 18 spesies yang lain yang berstatus burung sebaran terbatas (restricted area bird) menyerupai halnya puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica), walik kepala-ungu (Ptilinopus porphyreus), takur bututut (Megalaima corvina), berkecet biru-tua (Cinclidium diana), poksai kuda (Garrulax rufifrons), cica matahari (Crocias albonotatus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), kenari melayu (Serinus estherae), dan lain-lain.
Beberapa jenis mamalia penting yang terdapat di TNGC, di antaranya, macan tutul (Panthera pardus); surili (Presbytis comata); lutung budeng (Trachypithecus auratus); kukang jawa atau muka geni (Nycticebus javanicus); kijang muncak (Muntiacus muntjak); dan pelanduk jawa (Tragulus javanicus).
Demikian artikel 12 Taman Nasional yang Ada di Pulau Jawa semoga sanggup berguna bagi agan sekalian yang mencari gosip tersebut.
Sumber: Kaskus dan wikipedia
Demikian artikel 12 Taman Nasional yang Ada di Pulau Jawa semoga sanggup berguna bagi agan sekalian yang mencari gosip tersebut.
Sumber: Kaskus dan wikipedia
Advertisement